Iklan

Friday, August 23, 2013

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM PHYLUM PORIFERA


1. Apa yang dimaksud dengan porifera dan jelaskan mengapa berbeda dengan filum lainnya?
1.      Porifera dalam bahasa latin , porus artinya pori, sedangkan fer artinya membawa.Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana.Karena hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa tau spons sehinggaporifera disebut juga sebagai hewan spons. Ciri Tubuh Ciri tubuh Porifera meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh. Ukuran dan bentuk Ukuran porifera sangat beragam.Beberapa jenis porifera ada yang berukuran sebesar butiran beras,sedangkan jenis yang lainnya bisa memiliki tinggi dan diameter hingga 2 meter. Tubuh porifera pada umumnya asimetris atau tidak beraturan meskipun ada yang simetris radial.Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan.Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori ( ostium).Warna tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat, dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga, kuning bahkan ungu.
No.
Porifera
Colenterata
1.
Respirasi: difusi melalui permukaan tubuh
Respirasi: difusi melalui permukaan tubuh
2.
Ekskresi: melalui permukaan tubuh
Ekskresi: melalui permukaan tubuh
3.
Penc. makanan: intrasel pada choanocyte
Penc. makanan: ektrasel pada rongga gastrovascular dan intrasel pada sel berflagel
4.
Sistem saraf belum ada
Sudah memiliki sistem saraf diffuse dengan ganglion yang tersebar di seluruh bagian tubuh.
2.       


2. Sebutkan classis dari filum porifera dan Jelaskan perbedaannya!

Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hexactinellida atau Hyalospongiae, Demospongiae, dan Calcarea (Calcisspongiae).
a.                   Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida (dalam bahasa yunani, hexa = enam) atau Hyalospongiae (dalam bahasa yunani, hyalo = kaca/transparan, spongia = spons) memiliki spikula yang tersusun dari silika.Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk.Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 – 1.000 m.Contoh Hexactinellida adalah Euplectella.
b. Demospongiae
Demospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin.
Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit.Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari.Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter.Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera.
Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis.

c. Calcarea (Calcisspongiae)
Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam latin, calci = kapur, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder.Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, sikonoid, atau leukonoid.
Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer.
Berikut bentuk tipe saluran air dari porifera : askonoid, sikonoid, dan leukonoid

3. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe saluran air pada porifera
Sistem saluran air pada porifera dibedakan menjadi tiga tipe yaitu :
 
  1. Ascon
    Ascon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam) Contohnya: Leucosolenia dan Clatharina blanca.
  2. Sycon
    Sycon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang berhubungan langsung dengan spongosol.  Contohnya : Pheronema sp., Schypa, dan Sycon gelatinosum.
  3. Leucon.
    Leucon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubunga langsung dengan spongosol. . Contohnya: Euspongia officinalis dan Euspongia mollissima (Amir, 1996).

4. Jelaskan karakteristik permukaan pada sponges.
  • tubuhnya berpori (ostium)
  • multiseluler
  • tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
  • berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
  • warnanya bervariasi
tidak berpindah tempat (sesil

5. Apa yang dimaksud dengan:
a.        oskulum    : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol
b.      Ostium: tubuhnya berpori (ostium)
c.       Ostia:pori
d.      spongosol  : rongga di bagian dalam tubuh porifera
e.       spikula    : pembentuk/penyusun tubuh
tubuh terdapat lubang besar yang disebut oskulum. Keduanya berfungsi sebagai saluran air pembawa makanan

Pola pewarnaan pada ikan




Merupakan ciri spesifik, sebab dapat berubah sesuai dengan umur, waktu, atau lingkungan dimana ikan tersebut didapatkan. Hal ini merupakan bagian penting dalam mendeskripsi setiap spesies, misal pola pewarnaan adalah ciri spesifik spesies, kondisi organ reproduksi, jenis kelamin. Masalah utama dalam pewarnaan bila digunakan sebagai alat taksonomi adalah subjektivitas yang tinggi dalam mendeskripsi ikan (Saanin,1986).
Sel khusus yang memberikan warna khusus pada ikan ada dua yaitu iriclocyte dan chromatophore. Iriclocyte disebut sel cermin karena mengandung bahan yang dapat memantulkan warna, yaitu guanin kristal (Rahardjo, 1986).
Menurut Rahardjo (1986), chromatophore dasar ada empat jenis, yaitu :
1.      Erythrophore (merah dan jingga)
2.      Xanthophore (kuning)
3.      Malanophore (hitam)
4.      Leucophore (putih)
 (Saanin,1986).
Menurut Rahardjo (1986), warna ikan disebabkan karena pigmen pembawa warna (biochrome) antara lain :
1.      Carotenoid                           :     kuning, merah, dan corak lain
2.      Cromolipod                          :     kuning sampai coklat
3.      Indigoid                                :     biru, merah, dan hijau
4.      Melanin                                :     hitam atau coklat
5.      Porpyrin / pigmen empedu  :     merah, kuning, hijau dan coklat
6.      Flavin                                   :     kuning, kehijau-hijauan
7.      Purin                                    :     putih atau keperakan
8.      Pterin                                   :     putih, kuning, merah, jingga.
(Saanin,1986).