Merupakan ciri spesifik,
sebab dapat berubah sesuai dengan umur, waktu, atau lingkungan dimana ikan
tersebut didapatkan. Hal ini merupakan bagian penting dalam mendeskripsi setiap
spesies, misal pola pewarnaan adalah ciri spesifik spesies, kondisi organ
reproduksi, jenis kelamin. Masalah utama dalam pewarnaan bila digunakan sebagai
alat taksonomi adalah subjektivitas yang tinggi dalam mendeskripsi ikan
(Saanin,1986).
Sel khusus yang memberikan warna khusus
pada ikan ada dua yaitu iriclocyte dan chromatophore. Iriclocyte
disebut sel cermin karena mengandung bahan yang dapat memantulkan warna, yaitu
guanin kristal (Rahardjo, 1986).
Menurut Rahardjo (1986), chromatophore
dasar ada empat jenis, yaitu :
1. Erythrophore
(merah dan jingga)
2. Xanthophore
(kuning)
3. Malanophore
(hitam)
4. Leucophore
(putih)
(Saanin,1986).
Menurut Rahardjo
(1986), warna ikan disebabkan karena pigmen pembawa warna (biochrome)
antara lain :
1.
Carotenoid : kuning, merah, dan corak lain
2. Cromolipod : kuning sampai coklat
3. Indigoid : biru, merah, dan hijau
4. Melanin : hitam atau coklat
5. Porpyrin
/ pigmen empedu
: merah, kuning, hijau dan
coklat
6. Flavin : kuning, kehijau-hijauan
7. Purin : putih atau keperakan
8.
Pterin :
putih, kuning, merah, jingga.
(Saanin,1986).
No comments:
Post a Comment